
Manajemen Waktu Untuk Meningkatkan Produktivitas
Mengenai waktu tentunya semua orang tahu bahwa sehari-hari kita adalah bagian dari waktu. Waktu sendiri merupakan serangkaian proses dari sebuah aktivitas, perbuatan, atau keadaan yang sedang berlangsung maupun yang telah berlangsung. Waktu sipatnya mutlak, artinya konstan di seluruh alam semesta. Tentunya waktu sangatlah penting, karena hidup manusia sendiri pada dasarnya diatur oleh Sang Pencipta melalui waktu. Hanya saja mungkin sebagian orang tidak sadar bahwa sebenarnya waktu bukanlah untuk dikejar, tidak pula harus mengejar waktu. Kepentingan kita dalam memanfaatkan waktu itulah yang menjadi tugas pokok umat manusia yang meyakini adanya Sang Pencipta.
Dalam beberapa hal, ada waktu yang sesuai dengan target yang diinginkan sehingga dinilai efisien, namun sebaliknya jika target atau pencapaian tidak sesuai maka kebanyakan orang menyalahkan waktu sebagai akar permasalahan. Padahal sebenarnya waktu hanya besaran pokok yang kelangsungannya diatur, bukan mengatur. Dalam hal ini waktu dari sebuah aktivitas sehari-hari dalam 24 jam lamanya.
Lantas bagaimana memanej waktu?
Manajemen waktu merupakan sebuah keterampilan atau cara mengatur waktu secara efektif sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Dalam mengatur keefisiensian waktu ada beberapa tips untuk diterapkan yaitu meluruskan atau memprioritaskan tujuan, membuat jadwal yang realistis dan fleksibel, menghindari prokrastinasi, mengelola setiap gangguan, istirahat yang cukup, mengevaluasi serta memperbaiki diri, menggunakan tehnik time management dan mendelegasikan tugas.

Konsep time management Mr. Puthut DC two English School.
Mr. Puthut DC two Course menjelaskan bahwa untuk memanej waktu diperlukan tiga hal yang signifikan yaitu mengelola waktu dalam 24 jam dengan efisien, membuat konsep yang benar semaksimal mungkin, dan membuat jadwal harian yang realistis.
- Amount Of Time / Mengelola waktu dalam 24 jam
Setiap orang tentunya mempunyai jumlah waktu yang sama selama 24 jam yang mencakup siang dan malam. Namun untuk mengelolanya sendiri tergantung kepada bagaimana seseorang dapat menyikapi. Ada dua jalur pengelolaan yang mungkin menjadi pilihan dengan hasil menang atau kalah. Artinya seseorang dapat menempuh 24 jam dengan produktiv atau tidak, menjadi achiever atau non achiever.
Seorang Achiever akan memanfaatkan waktu 24 jam dengan bijak, mereka cenderung mempunyai tujuan untuk digapai dan menciptakan diri menjadi manusia berproses yang menghasilkan progres. Achiever mempersibuk diri dengan mencari wawasan baru, baik itu dari musik, buku, dunianya dalam belajar, dan menjaga kesehatan fisik maupun mental. Sehingga aktivitas mereka terjaga dan lingkungan sosial pun akan mudah menerima keberadaannya. Achiever juga cenderung tenang dalam menyikapi berbagai hal, mereka mencari solusi untuk menjadi pemenang waktu.
Lain halnya dengan non Achiever yang mempunyai keinginan tapi tidak bisa keluar dari zona nyaman. Non Achiever cenderung mengikuti alur seadanya ‘like a robot’. Mereka membangun prioritas tapi sering kali menunda-menunda sehingga aktivitas menjadi berantakan, dalam hal ini mereka akan kehilangan waktu terbaik sehingga tidak bisa menjadi manusia yang produktif.
- Concept Of Time / Membuat konsep yang sesuai
Seseorang yang produktif dapat mengelola waktu 24 jam dengan tepat sehingga mereka akan memilih cara dengan tidak selalu mengulang kesalahan yang sama. Mereka tetap fokus pada pencapaian dan mengonsep waktu untuk menjadi lebih bermanfaat dengan tidak menyia-nyiakannya. Mereka terus memaksimalkan progres dengan mengevaluasi dan memperbaiki diri. Sedangkan orang dengan konsep yang salah akan mengulang kesalahan yang sama dan sirkelnya hanya akan berhenti disitu sehingga waktunya akan terbuang sia-sia.
- Daily Schedule / Jadwal harian yang realistis
Penting untuk seseorang memeiliki jadwal harian dimana fungsinya untuk mengatur kegiatan atau menjaga keseimbangan supaya terorganisir dan tidak mengakibatkan stress atau rasa cemas. Beberapa orang menyeting jadwal mereka dengan memprioritaskan tujuan namun disamping itu ada beberapa opsi untuk menjaga kemungkinan terjadi. Sementara produktif people mengatur jadwal tetap berpegang teguh pada pencapaian tanpa melibatkan opsi lain. Mereka tetap disiplin dengan waktunya dan lebih bisa mengontrol suatu permasalahan yang menghambat tujuan serta lebih memilih beraksi ketimbang mencari banyak opsi. Karena baginya opsi akan memperlambat sedangkan aksi akan bereaksi lebih cepat.
Sumber : Buku catatan DC two English Course ‘Time Management Of Productive People’ (Kediri, 2016)
https://www.facebook.com/share/15nnpUiVUi/